
PT Midi Utama Indonesia Tbk (Alfamidi) Cabang Manado bekerjasama dengan Bank Sampah Induk (BSI) Likupang mendaur ulang sampah plastik menjadi filter sepitang (filter untuk septic tank). Kolaborasi ini membuktikan dengan pengolahan tepat, sampah plastik bisa menjadi produk yang dapat dimanfaatkan kembali dan bernilai rupiah.
Melalui Kampung Merdeka Alfamidi, salah satu program corporate social responsibility (CSR) Alfamidi menggandeng bank sampah untuk mendukung kelestarian lingkungan.
Direktur BSI Likupang, Yudith Rondonuwu mengatakan, sampah yang didaur ulang terdiri dari botol plastik minuman kemasan. Botol ini rutin dikumpulkan nasabah bank sampah setiap harinya. "Jadi hari ini kami membuat filter sepitang dari botol plastik bekas," imbuhnya.
Ia menjelaskan, dari aktivitas ini dapat membuat 50 filter septic tank. Pengolahan ini memakai belasan ribu botol bekas. "Untuk pesanan 50 unit kami menggunakan kurang lebih 18.000 botol bekas," jelasnya.
Menurutnya, filter ini merupakan pesanan untuk pembangunan perumahan di wilayah Provinsi Sulawesi Utara. Adapun nilai penjualan mencapai jutaan rupiah.
Daur ulang sampah ini kata dia, dikerjakan secara gotong royong oleh nasabah bank sampah Induk Likupang. Tak hanya itu, anak-anak sekolah juga diedukasi sedini mungkin, agar terdidik memanfaatkan sampah untuk digunakan kembali.
"Selain nasabah, kami juga ajarkan anak-anak sekitar agak mencintai lingkungan dengan mengolah sampah, karena dengan mengolah sampah ini juga dapat menambah nilai ekonomi," paparnya.
Branch Manager Alfamidi Manado, Achmad Basuki, menjelaskan bahwa Kampung Merdeka merupakan salah satu program CSR unggulan Alfamidi yang berfokus pada pelestarian lingkungan.
“Program ini bertujuan menumbuhkan kepedulian warga terhadap lingkungan dimulai dari hal-hal kecil,” kata Achmad.
Ia menambahkan, selain berdampak positif pada kelestarian lingkungan, program ini juga memberikan nilai tambah ekonomi bagi nasabah bank sampah.